Malioboro menjadi tempat wisata wajib, ketika singgah di kota dengan berbagai keistimewaannya. Sepanjang jalur Malioboro banyak berjejeran ruko-ruko yang menjajakan oleh-oleh dan cenderamata khas Yogyakarta. Pada saat pertama kali memasuki jalan Malioboro di manjakan dengan plang Jalan Malioboro dilengkapi tulisan Aksara Jawa. Ketika menikmati Malioboro dapat berjalan pada sisi kiri maupun kanan karena diapit oleh jalan utama Malioboro.
Pada area Jalan Malioboro banyak sekali wisata sejarah yang masih beroperasi hingga saat ini. Salah satunya adalah Pasar Beringharjo yang terletak di jalan Jalan Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Buka mulai pukul 08.00-21.00 Wib dengan menjual berbagai kebutuhan sehari-hari sayuran, buah, makanan pokok hingga cenderamata batik, sovenir khas Yogyakarta. Pertama kali beroperasi pada tahun 1758 yang menjadi pasar tertua di Yogyakarta.
Jika menyukai sejarah dapat berkunjung ke Benteng Vredeburg (1992) terletak di Jalan Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. 500 meter dari jalan Malioboro dan dapat di tempuh dengan jalan kaki sekitar 6 menit. Benteng Vredeburg dibangun sejak masa kolonial Belanda dan menjadi museum ikonik hingga sekarang. Museum tersebut buka setiap hari kecuali hari Senin pukul 08.00-15.00 Wib. Karena adanya aturan baru setiap wisata yang bernamakan Museum libur pada hari senin, maka Benteng Vredeburg libur pula.
Titik nol Yogyakarta yang pusat tengah wisata di Yogyakarta terletak di pojok jalan Malioboro menghubungkan jalan Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Senopati, Jalan Ahmad Yani, dan jalan menuju Alun-alun Utara. Pada area titik Nol Yogyakarta kita bisa melihat banyak pertunjukan kesenian yang beragam, seperti teater, musik, wayang, tidak hanya kesenian kita juga dapat mengenal monumen patung serangan umum 1 Maret 1949 sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda dalam mempropagandakan bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi, sehingga muncullah perlawanan tersebut. Tidak hanya itu terdapat Bank Negara Indonesia (BNI) Trikora yang menjadi peninggalan masa kolonial Belanda. Dahulu digunakan sebagai perusahaan asuransi Nederlandsch- Indische Levensverzekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ) sebagai tempat menabung pegawai pemerintahan dan militer Belanda. Pada masa penjajahan Jepang digunakan sebagai Kantor Radio Jepang bernama Hoso Kyouku yang menjadi cikal bakal berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI). Kedua tempat bersejarah tersebut di tempuh dengan berjalan kaki selama 6 menit atau 600 meter dari jalan Malioboro.
Wisata edukasi yaitu Taman Pintar yang terletak 700 meter dari Jalan Malioboro, 8 menit berjalan kaki. Di sini banyak sekali wahana edukasi dan sangat cocok untuk anak-anak ataupun ingin mengetahui science theater, planetarium, tidak hanya itu pada deretan Taman Pintar terdapat Toko Buku lengkap yang terdiri dari buku pembelajaran, buku novel, buku cerita, buku agama, buku edukasi dan sebagainya. Terletak hingga ruko lantai satu hingga lantai tiga.
Pada hari libur maupun hari biasa sangat ramai khususnya pada puncak Studytour pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Keatas (SMA). Sekilas tentang wisata area Malioboro tersebut yang dapat menjadi acuan ketika melancong di Jalan Malioboro, sehingga bisa menjangkau tempat wisata lain dengan berjalan kaki sekaligus yang hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Tetaplah waspada, jagalah barang-barang berharga, karena keramaian bisa menimbulkan kejahatan akibat dari kesenjangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar