Sabtu, 03 September 2022

Tantangan Menjadi Mahasiswa, Serta Culture Shock Didalamnya


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah, sehingga saya bisa menulis cerita ini. Perkenalkan nama saya Rakha' Raditya, yang berasal dari sidoarjo Jawa Timur. Saya terlahir dari keluarga bisa dibilang berkecukupan, karena kalau banyak pasti tidak cukup, kalau pas pasti cukup.

 Selama menempu pendidikan dari mulai Sekolah Dasar hingga bangku perkuliahan, jarak yang paling jauh menempuh pendidikan perkuliahan ini. Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas masih dalam lingkup satu kecamatan dengan desa saya bertempat tinggal. 

Mengapa di Universitas Trunojoyo Madura? Banyak sekali PTN di area Surabaya yang lebih dekat dengan tempat tinggal saya Sidoarjo. Dulu saya memikirkan, "Bagaimana caranya bisa masuk PTN" Ibaratnya saya mencari peluang yang lebih dan anggapan saya jika di PTN, biaya bisa ditekan, meskipun realitanya tergantung pribadi masing-masing. 

"Bagaimana caranya bisa menekan biaya sehari-hari?" Tips n Trik dari saya sendiri adalah memasak, dengan memasak jauh lebih murah pengeluarannya, masak itu gampang, sekarang banyak sekali bumbu-bumbu instan, tinggal tuang, potong-potong, dikira-kira rasanya, selesai. Jika ada kemauan pasti bisa. Tips yang kedua adalah mengeksplor rumah makan, entah secara langsung ataupun dari omongan teman. Mengeksplor tidak hanya rumah makan, bisa tempat foto copy, printer dan kebutuhan perkuliahan. Saya rasa ada beberapa tempat di area  kampus ini cenderung mahal dalam bidang kebutuhan mahasiswa, khususnya pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru(PKKMB). Pada saat itu banyak Maba mencari kebutuhan PKKMB ini, dan beberapa penyedia kebutuhan ini menaikkan harganya. sama halnya seperti hukum ekonomi "Semakin susah barang tersebut dicari, maka semakin mahal pula harganya."  Itu hanya beberapa saja. 

Sebelum bisa menjadi mahasiswa UTM ini, saya berusaha, kebetulan pada saat itu menerima Jalur Undangan dan mendapatkannya harus bisa memaksimalkan nilai SMA dari semester satu hingga semester enam. Meskipun pada akhirnya jalur undangan saya ditolak juga oleh UTM. Saya sadar, mungkin bukan rezekinya dan kemampuan saya juga tidak tinggi.

 Jalur undangan atau SNMPTN ini hanya bonus bagi yang beruntung, tidak hanya beruntung, banyak tips n trik untuk bisa lolos SNMPTN, mulai dari belajar memaksimalkan nilai SMA, dan saat memiliki jurusan juga harus realistis sesuai keinginan dan kemampuan kita dengan pertimbangan jumlah alumni sekolah yang masuk dalam PTN yang dituju, nilai rata-rata masuk PTN tahun sebelumnya. Jangan terlalu idealis saya harus bisa masuk PTN dengan jurusan ini, itu terkadang bisa membunuh ekspetasimu dan saya yakin jika mempertimbangkan tips tersebut bisa lolos SNMPTN dengan lebih muda dan tentunya dengan bantuan jalur langit(beribadah). 

Jika beruntung menjadi penerima jalur undangan, jangan senang terlebih dahulu, itu bukan berarti bisa masuk PTN, itu satu tahap tiket masuk, dan akan diseleksi lagi, maka dari itu harus mempersiapkan SBMPTN untuk plan kedua, ketiga, keempat. Dahulu saya meskipun jadi salah satunya, tetap belajar sedikit demi sedikit, banyak Tryout, pembelajaran dari platform media sosial, mulai dari ruang guru, Zeniuz, Pahamify,  Quiper dan kebetulan saat  SMA daring dahulu pihak sekolah memberikan akses quiper tersebut dan banyak sekali di sosial media seperti instagram memberikan tryout pembelajaran Gratis. 

Dahulu saya juga demikian mengikuti tryout-tryout gratis, dan salah satu grup Whatsapp pembelajaran yang didirikan oleh beberapa mahasiswa Indonesia, jika ingin tahu bisa cek Instagram "meraihmimpibersama_" saya juga menjadi bagian dari mereka, yang nantinya memberikan pembelajaran bagi calon mahasiswa dengan latihan soal-soal, beberapa materi, informasi PTN, tryout gratis. 
Berkat pembelajaran tersebut saya akhirnya bisa lolos SBMPTN dengan dorongan-dorongan diri sendiri dan mereka semuanya.Tentunya dengan bantuan doa orangtua, Jalur langit/beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah salah satu hal yang penting jika kita menginginkan sesuatu dan jangan dilakukan pada saat butuhnya saja, itu bukan hal yang baik. 

Setelah resmi menjadi Mahasiswa Universitas Trunojoyo saya menyiapkan dokomen-dokumen, serta memberikan informasi kepada teman-teman saya yang belum beruntung dalam SBMPTN ini, untuk mencoba jalur lainnya, dan alhamdulillah teman-teman saya dapat menjadi bagian mahasiswa PTN yang diinginkan. 

Awal Agustus persiapan PKKMB dimulai, saya dan teman saya kebetulan dahulu satu sekolah kini menjadi satu Universitas dan satu Program studi juga, menyiapkan mulai dari buku, kelengkapan pakaian, tugas-tugas koreo dan banyak lagi.

  Pada saat hari pertama hingga hari ketiga PKKMB Sakera,  diberikan materi-materi tentang lingkungan kampus, tetapi sangat disayangkan terdapat kejadian buruk pada hari terakhir yaitu kekacauan pada saat pembentukan koreo, panitia Universitas terdapat kesalahan komunikasi dengan panitia Fakultas, semua kacau balau, pembentukan koreo yang seharusnya belum terselesaikan hancur, kekacauan terjadi, banyak mahasiswa baru ketakutan, terjadi keributan, bentrok antar panitia. 
Saya mahasiswa baru menilai "Universitas Trunojoyo Madura gini ya, kita mendapatkan kesan buruk pada hari terakhir" seperti demo-demo yang terjadi, saya kira panitia PKKMB universitas dan pantia ospek Fakultas berteman baik, ternyata tidak dengan realita yang ada, atau hanya drama? Saya rasa bukan, beberapa mahasiswa baru di tarik, ditanya " YANG FAKULTAS TEKNIK KELUAR" Padahal pada saat itu kita mahasiswa baru, panas-panasan membentuk koreo, suasana kacau, gerah, ada beberapa mahasiswi yang pingsan. Kita mahasiswa baru pada Pada pengenalan Universitas diberikan kesan tersebut? Pantas kah? Membuat koreo membutuhkan biaya, hancur begitu saja. Saya rasa hal ini terjadi karena pada saat penampilan ukm hari terakhir melebih batas yang ditentukan dan berimbas pada pembuatan koreo yang semakin sore, berakibat  mahasiswa baru dari ospek Universitas yang seharusnya diserahkan ke panitian ospek Fakultas terhambat lama, Tetapi keributan tersebut seharusnya tidak terjadi, caranya bisa dilakukan dengan humanis, dikomunikasikan, welcome dan tidak menjadi kesan buruk pengenalan lingkungan kampus untuk mahasiswa. 
Saya rasa kejadian tersebut banyak sekali di kampus-kampus ternama, tetapi tidak ada yang speak up tentang permasalahan tersebut, diam tunduk adanya. 

Setelah ospek Universitas selama 3 hari tersebut, dilanjutkan dengan ospek Fakultas selama 3 hari juga dan ospek Prodi selama 2 hari. Banyak pengalaman yang didapatkan selama pengenalan lingkungan kampus di Universitas Trunojoyo Madura tersebut, mulai dari mencari makanan roti sisir, pocong kuning, air tanah, air susu, teh serta istilah lainnya yang bertujuan untuk sarapan bagi mahasiswa baru. Mengerjakan tugas hingga tengah malam, tidur hanya beberapa jam, diberikan uji mental oleh komdis/kpk yang bertujuan membentuk pribadi mahasiswa baru yang disiplin, tepat waktu.

Tidak hanya itu kegiatan ospek ini menarik, mendapatkan pelajaran materi tentang dunia perkuliahan, pendidikan dan kehidupan masa depan, mungkin ada kesalahan yang bisa terjadi kapanpun dan berharap tidak terjadi hal-hal buruk kedepannya lagi. 

Genap sebulan tinggal Mandiri di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura, dan alhamdulillah tetap bisa bangun pagi akibat kebiasaan disiplin sejak dahulu, meskipun banyak sekali culture shock,  budaya yang berbeda dengan  tempat dilahirkannya saya, para teman-teman yang beranekaragam, bahasa-nya, bahkan lingkungan yang sepi di kontrakan saya tinggal, karena lingkup perumahan.
 Tugas-tugas perkuliahan yang membentuk karakter mahasiswa harus bekerja keras, kritis mengaspirasikan pendapatnya, mengerti dan mencari tahu banyak hal, serta mandiri menjalani perkuliahan beberapa tahun kedepan. Berharap dan berusaha apa yang sudah dimulai sejak awal. 

Sekian pengalaman sebagai Mahasiswa baru saya Rakha' Raditya, semoga bisa terus menulis dan menjadi pribadi yang lebih berkembang, berani dan mudah dalam mengatasi permasalahan kedepannya. "Tiada hal yang lebih buruk disetiap perjalanan, kecuali ketakutan-ketakutanmu sendiri."
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Salam literasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pawon: Peparing Mawon Acara Memperingati Satu Suro Di kaki Gunung Arjuno

17 Juli 2023 Pukul 15.20 saya dan rombongan tiba di pos 1 Ontobugo. Kegiranganlah saya, setelah beberapa hari berada pada rimba ...