Judul: Soekarno & Nasakom
Penulis: Nurani Soyomukti
Penerbit: Ar-Ruzz Media
Halaman: 364
ISBN: 979-25-4512-3
Soekarno & Nasakom merupakan buku karya Nurani Soyomukti, seorang Sarjana Hubungan Internasional FISIP universitas Jember. Bukunya yang terbit pada tahun 2006 tersebut tak hanya menceritakan bagaimana Nasakom sebagai ideologi terbentuk, namun juga terkait keterlibatan Soekarno sebagai pencetus dari Nasakom itu sendiri. Terutama terkait nasionalisme ala Soekarno.
Buku sosial politik tersebut menjelaskan mengenai konsep Nasakom yang pertama kali dicetuskan oleh Soekarno. Nasakom merupakan sebuah singkatan nasionalisme, islamisme, dan komunisme. Soekarno adalah sosok penting bagi berdirinya bangsa Indonesia, karena pada dasarnya di setiap peristiwa melahirkan sosok yang besar, salah satu contohnya ialah Soekarno.
Buku ini mengisahkan perjalanan Soekarno tumbuh menjadi sosok yang idealis karena banyaknya pengalaman serta kerap bertemu dengan orang-orang menyebarkan ideologi yang menyebabkan Soekarno memiliki banyak gagasan mengenai kebebasan dari penjajahan. Hal ini membuka mata pandang, bahwa nasionalis bukan sekedar mencintai bangsa, nasionalis hadir karena keinginan dari rakyat untuk terbebas dari penjajahan, yang mana Islamisme bersama orang yang berjuang melawan ketertindasan, komunisme menjadikan rakyat merata. Sehingga nasakom bisa dikatakan sebagai obat dari keterpurukan sebuah negara.
Ideologi Nasakom dibenak Soekarno digunakan sebagai tonggak melawan penjajahan yang terus membuntuti bangsa Indonesia. Cara pandang Soekarno mengenai ideologi bangsa Indonesia masih menjadi tanda tanya, sosok yang radikal dan Idealis akibat dari ajaran Marxisme membukakan pemahaman gagasan kemanusiaan hak setiap individu. Soekarno sangat menentang adanya imperialisme dan kolonialisme. Kedua hal tersebut menjadi momok bagi bangsa Indonesia, penjajahan, paksaan, dan pengambilan aset kekayaan bangsa Indonesia direbut paksa oleh penjajah yang bertujuan untuk memperluas dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika mengacu pada Marxisme keberpihakan kepada rakyat kecil akan lebih dominan dan kesejahteraan bangsa Indonesia mengalami kemajuan, karena tidak adanya dominasi dari suatu pihak.
Soekarno melalui Nasakom, mengharapkan keberhasilan dalam menjalankan bangsa Indonesia agar terbebas dari belenggu penjajahan, tetapi di zaman sekarang apakah Nasakom dapat diimplementasikan secara baik? Mengingat kejadian Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI) yang mengemparkan kondisi bangsa Indonesia dan kecerobohan besar PKI, yaitu menyelinap ke desa berbasis pertanian dan mempersenjatai masyarakat, serta mendoktrin ajaran komunisme sebagai bentuk revolusi yang membuat PKI dibenci beberapa kalangan lainnya. Ajaran Marxisme dapat berjalan sebagaimana mestinya, tetapi keinginan orang Indonesia terlalu gegabah dalam mengambil sebuah keputusan. Ideologi Komunisme sah-sah saja jika penerapannya benar-benar mengedepankan kesejahteraan rakyat dan pada dasarnya Komunisme memihak golongan bawah untuk memperoleh keadilan atas keresahan masyarakat di Indonesia atas banyaknya pemerasan sumber daya alam, dan sumber daya manusia.
Buku ini direkomendasikan bagi yang menyukai mengenai sebuah sejarah dan ingin memperdalam ideologi yang pernah dicetuskan oleh pendiri bangsa Indonesia. Membuka pikiran bahwa sesuatu yang diajarkan belum tentu benar dan keabsahan dari kebenaran akan terus berlanjut. Jika ingin mencerna makna dari buku tersebut dengan lebih baik, alangkah baiknya dipahami dengan baik, untuk mencegah adanya misintepretasi. Buku ini menjelaskan tentang perjalanan Soekarno dan ideologi Nasakom yang ingin membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan tanpa syarat. Namun, revolusi akan tetap berlanjut, karena sebagus apapun ideologi pasti ada kelebihan dan kekurangan dan perlu adanya kesadaran rakyat untuk melawan penindasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar