Di era modern ini, tidak dapat dipisahkan mengenai sebuah kekuasaan, menguasai, dan dikuasai, ntah kekuasaan secara mikro maupun makro. Segelintir orang kecil hanya sebuah hama, itulah bahasa kasarnya.
Jika dilihat dari hal kecil sekumpulan orang yang sedang dikuasai oleh segelintir penguasa yang mengatur dan memerintah untuk bisa survive selama beberapa hari dengan hal yang jarang dilakukan kebanyakan orang, bisa dikatakan aneh dan mustahil jika dilihat dari kacamata orang awam. Karena tidak adanya akses melawan hal tersebut, mengikuti begitu saja, namun demikian hanya sementara. Proses yang masih dimulai memiliki perjalanan panjang yang akan berujung pada kebaikan, meskipun kekuasan akan terus membuntuti selama proses tersebut berlangsung.
Tikus yang bisa dikatakan sebagai hama, menjijikan dan menggelikan akan tetapi bermanfaat bagi ekosistem yang ada di persawahan dan menjadi sebuah makanan bagi elang dan ular, jika tidak adanya tikus maka ekosistem tersebut akan punah, karena pada dasarnya siklus ekosistem akan berputar terus- menerus. Jika tidak adanya salah satu dari ekosistem tersebut akan pincang ataupun terhenti. Sama halnya hama yang penulis sebutkan diawal hama tidak selamanya merugikan ada kalanya menguntungkan jika dikelola dengan baik dan pada masanya ia tumbuh menjadi lebih baik dan meneruskan hal yang seharusnya tetap dilakukan.
Jika dilihat dari sisi makro kenyataan didalam negeri ini terus berlanjutan. Para penguasa seolah mengelabui masyarakat kecil. Penguasa tidak hanya pemerintah, akan tetapi diatas pemerintah masih banyak dalam tanda kutip diatas penguasa masih ada penguasa yang hanya menginginkan kepuasan kelompok-kelompoknya. Sehebat apapun janji tersebut akan terasa acuh begitu saja, karena pemenang masih ditunggangi oleh sang Maha penguasa negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar